campur_campur

Kromosom merupakan struktur makromolekul besar yang memuat DNA yang membawa informasi genetik dalam sel. DNA terbalut dalam satu atau lebih kromosom. Sebuah kromosom (dalam bahasa Yunani chroma = warna dan soma= badan) adalah seberkas DNA yang sangat panjang dan berkelanjutan, yang terdapat banyak gen unsur regulator dan sekuens nukleotida lainnya.

Rabu, 25 Maret 2009


Setiap sel mempunyai DNA yang cukup untuk membentuk bebenang yang memanjang sehingga 2 meter (kira-kira 7 kaki). Protein yang dikenali sebagai histon memainkan peranan yang penting dalam pembungkusan DNA dalam kromosom. Histon tidak memainkan peranan secara langsung dalam pewarisan. Bahagian-bahagian molekul DNA mengelilingi histon untuk membentuk unit-unit yang dikenali sebagai nukleosom. Jenis protein yang lain iaitu protein kromosom bukan histon (nonhistone chromosomal protein), menekan nukleosom menjadi jalur berpintal yang padat dan sempit. Kromosom menjadi paling pekat apabila sel bersedia untuk membahagi.

Struktur kromosom memastikan DNA adalah bebas untuk melakukan transkripsi, atau penghasilan penyampai mesej asid ribonukleik (messenger ribonucleic asid, mRNA). mRNA merupakan molekul yang membawa arahan DNA dan tempat protein dibina. Tambahan pula, kromosom membenarkan DNA menjalani replikasi supaya satu sel membahagi menjadi dua sel, dan sel baru akan mengandungi semua maklumat genetik yang diperlukan.

Saintis sedang mengkaji bagaimana DNA meleraikan hubungannya dengan histon untuk menghasilkan DNA baru dan mengambil bahagian dalam sintesis mRNA. Terdapat bukti yang memberikan cadangan bahawa enzim berinteraksi dengan ekor histon yang mengunjur dari nukleosom. Interaksi ini mungkin mengganggu struktur nukleosom untuk sementara supaya DNA bebas untuk berinteraksi dengan enzim agar dapat membantu dalam penghasilan mRNA dan DNA baru.

Setiap sel mempunyai DNA yang cukup untuk membentuk bebenang yang memanjang sehingga 2 meter (kira-kira 7 kaki). Protein yang dikenali sebagai histon memainkan peranan yang penting dalam pembungkusan DNA dalam kromosom. Histon tidak memainkan peranan secara langsung dalam pewarisan. Bahagian-bahagian molekul DNA mengelilingi histon untuk membentuk unit-unit yang dikenali sebagai nukleosom. Jenis protein yang lain iaitu protein kromosom bukan histon (nonhistone chromosomal protein), menekan nukleosom menjadi jalur berpintal yang padat dan sempit. Kromosom menjadi paling pekat apabila sel bersedia untuk membahagi.

Struktur kromosom memastikan DNA adalah bebas untuk melakukan transkripsi, atau penghasilan penyampai mesej asid ribonukleik (messenger ribonucleic asid, mRNA). mRNA merupakan molekul yang membawa arahan DNA dan tempat protein dibina. Tambahan pula, kromosom membenarkan DNA menjalani replikasi supaya satu sel membahagi menjadi dua sel, dan sel baru akan mengandungi semua maklumat genetik yang diperlukan.

Saintis sedang mengkaji bagaimana DNA meleraikan hubungannya dengan histon untuk menghasilkan DNA baru dan mengambil bahagian dalam sintesis mRNA. Terdapat bukti yang memberikan cadangan bahawa enzim berinteraksi dengan ekor histon yang mengunjur dari nukleosom. Interaksi ini mungkin mengganggu struktur nukleosom untuk sementara supaya DNA bebas untuk berinteraksi dengan enzim agar dapat membantu dalam penghasilan mRNA dan DNA baru.

Setiap sel mempunyai DNA yang cukup untuk membentuk bebenang yang memanjang sehingga 2 meter (kira-kira 7 kaki). Protein yang dikenali sebagai histon memainkan peranan yang penting dalam pembungkusan DNA dalam kromosom. Histon tidak memainkan peranan secara langsung dalam pewarisan. Bahagian-bahagian molekul DNA mengelilingi histon untuk membentuk unit-unit yang dikenali sebagai nukleosom. Jenis protein yang lain iaitu protein kromosom bukan histon (nonhistone chromosomal protein), menekan nukleosom menjadi jalur berpintal yang padat dan sempit. Kromosom menjadi paling pekat apabila sel bersedia untuk membahagi.

Struktur kromosom memastikan DNA adalah bebas untuk melakukan transkripsi, atau penghasilan penyampai mesej asid ribonukleik (messenger ribonucleic asid, mRNA). mRNA merupakan molekul yang membawa arahan DNA dan tempat protein dibina. Tambahan pula, kromosom membenarkan DNA menjalani replikasi supaya satu sel membahagi menjadi dua sel, dan sel baru akan mengandungi semua maklumat genetik yang diperlukan.

Saintis sedang mengkaji bagaimana DNA meleraikan hubungannya dengan histon untuk menghasilkan DNA baru dan mengambil bahagian dalam sintesis mRNA. Terdapat bukti yang memberikan cadangan bahawa enzim berinteraksi dengan ekor histon yang mengunjur dari nukleosom. Interaksi ini mungkin mengganggu struktur nukleosom untuk sementara supaya DNA bebas untuk berinteraksi dengan enzim agar dapat membantu dalam penghasilan mRNA dan DNA baru.



                                  

kelainan kromosom






Down syndrome merupakan kelainan kromosom yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down Syndrome dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.

Down syndrome merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21), Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.

Gejala atau tanda-tanda yang muncul akibat Down syndrome dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas.

Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.

Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain.

Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.

Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital Heart Disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di mana bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esophagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia).

Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah.

Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan Down syndrome atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki resiko melahirkan anak dengan Down syndrome lebih tinggi.

DEVINISI Down Syndrome Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan..


GEJALA atau TANDA-TANDA Gejala atau tanda-tanda yang muncul akibat Down syndrome dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas. Tanda yang paling khas pada anak yang menderita Down Syndrome adalah adanya keterbelakangan perkembangan fisik dan mental pada anak (Olds, London, & Ladewing, 1996). Penderita sangat sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar. Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics).Kelainan kromosom ini juga bisa menyebakan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain. Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital Heart Disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di mana bayi dapat meninggal dengan cepat.



PENCEGAHAN Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan Down syndrome atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki resiko melahirkan anak dengan Down syndrome lebih tinggi. Down Syndrome gak bisa dicegah, karena DS merupakan kelainan yang disebabkan oleh kelainan jumlah kromosom. Jumlsh kromosm 21 yang harusnya cuma 2 menjadi 3. Penyebabnya? masih tidak diketahui pasti. Yang dapat disimpulkan sampai saat ini adalah makin tua usia ibu makin tinggi risiko untuk terjadinya DS.Diagnosis dalam kandungan bisa dilakukan, diagnosis pasti dengan analisis kromosom dengan cara pengambilan CVS (mengambil sedikit bagian janin pada plasenta) pada kehamilan 10-12 minggu) atau amniosentesis (pengambilan air ketuban) pada kehamilan 14-16 minggu.




Pemeriksaan diagnostik Untuk mendeteksi adanya kelainan pada kromosom, ada beberapa pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa ini, antara lain: • pemeriksaan fisik penderita, • pemeriksaan kromosom • ultrasonograpgy • ECG • echocardiogram • pemeriksaan darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling)



Penatalaksanaan Sampai saat ini belum ditemukan metode pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi kelainan ini.Pada tahap perkembangannya penderita Down syndrom juga dapat mengalami kemunduran dari sistim penglihatan, pendengaran maupun kemampuan fisiknya mengingat tonus otot-otot yang lemah. Dengan demikian penderita harus mendapatkan support maupun informasi yang cukup serta kemudahan dalam menggunakan sarana atau fasilitas yang sesuai berkaitan dengan kemunduran perkembangan baik fisik maupun mentalnya. Pembedahan biasanya dilakukan pada penderita untuk mengoreksi adanya defek pada jantung, mengingat sebagian besar penderita lebih cepat meninggal dunia akibat adanya kelainan pada jantung tersebut. Dengan adanya Leukemia akut menyebabkan penderita semakin rentan terkena infeksi, sehingga penderita ini memerlukan monitoring serta pemberian terapi pencegah infeksi yang adekuat.